CATATAN PEMUDA ASWAJA TENTANG DEBAT UST. IDRUS RAMLI DENGAN UST. FIRANDA & UST. ZAINAL ABIDIN

Posted: Desember 31, 2013 in DIALOG SUNNI - SALAFY (WAHABI)

Ust.Firanda&ZainalAbidin-debat-diBatam

Ada beberapa point penting yang dikemukakan oleh pihak Salafy dalam masalah debat ini yang memang perlu di tanggapi, karena fatalnya seorang pendidik dan pengajar yang tidak mengetahui ilmu-ilmu Agama, semisal ilmu nahwu, shorof, dan lain-lain, sebagai contoh berikut saya kutip tanggapan dari kawan-kawan Aswaja berikut ini:

1. Sdr. Ust. Ali Fikri :

Saat membawakan ucapan dari Sayyidina Umar, Firanda mengharokati ‘Nikmatul bid’ati hadzihi’ Sedangkan Ust. Idrus mengharokati ‘Nikmatil bid’atu hadzihi‘…

Masalah ringan pengucapan tarkib dari pengharokatan saja salah, apalagi kalo bahas masalah besar pastinya makin super salahnya. Ternyata gelar doctor S3 di madinah tidak bisa membaca kitab dengan benar

Ust. Dawam Mualim: Mungkin dikira itu TA’ Marbuthoh, padahal itu kan TA’ Taknis Sakinah, yang apabila di takhollush min iltiqo-is-saakinaini diharokati kasroh

Saya: Untuk permasalahan kecil seperti ini saja Firanda salah, bagaimanakah permasalahan agama yang lain ?

2. Sdr. Jefry. L :

Pada durasi 10 menit awal ,, ustad zainal abidin mengatakan , definisi tentang bid’ah tidak perlu dijelaskan lagi karena kita semua telah tahu ,, menurut ustad zainal abidin bid’ah artinya sesat ,, maka tidak ada kesesatan yang hasanah ,,
======================================================

Tanggapan saya : betul tidak ada sesat yang hasanah ,, tapi kalo bid’ah artinya sesat atau bid’ah=sesat ,, maka mestinya terjemahan “kullu bid’ahtin dholalah” berbunyi semua kesesatan adalah sesat , tapi kenapa terjemahan “kullu bid’ahtin dholalah” adalah semua bid’ah adalah sesat ,, dalam versi terjemahan lain seluruh bid’ah itu sesat ,, kalo memang bid’ah artinya sesat ,, mestinya terjemahannya “semua sesat adalah sesat ” atau “seluruh sesat itu sesat” ,, ,, kenapa pada terjemahannya kata “bid’ah” dikecualikan pemaparannya? kenapa tidak disebutkan definisinya? , mudah saja karena bid’ah itu artinya bukan sesat tapi perkara baru ,
satu hal lagi ,, jika bid’ah itu hukum mestinya harus masuk ke ranah hukum islam manakah ? wajib, sunnah, makruh, mubah atau haram? kenyataannya hukum islam tidak ada menetapkan bid’ah sebagai hukum tapi sebagai perkara yang dihukumi ,, lantaran bentuk dan sifatnya yang belum diketahui , ,, karena itu hadist yang lain NABI MUHAMMAD SAW berpesan “berhati-hatilah, setiap/seluruh bid’ah itu sesat” ,, kata hati-hati artinya bentuk dan sifat bid’ah itu belum diketahui ,, karena tidak ada bid’ah yang ditemukan diketahui pada zaman RASULULLAH SAW ,, jika ada NISCAYA RASULULLAH SAW akan menyampaikan dalam hadist RASULULLAH SAW contoh bid’ah yang terjadi ,,

untuk para wahabi indo jahil, silakan kalian tanya kepada ustad zainal abidin dan ustad firanda atau ustad-ustad salafi anda yang terdekat, apakah bid’ah itu terjemahan atau artinya berarti sesat? apakah bid’ah itu suatu hukum?

Disinilah kesalahan pemaparan ilmiah ustad zainal abidin lc ,, , jika saya ada disana pasti akan saya tanyakan sesuai apa yang saya tulis.

3. Ust. Alisastra Amijaya Alkenthiri

Pendapat-pendapat beliau tentang beberapa hal cukup menarik untuk disimak, Misalnya tentang Budak. Beliau berpendapat, Budak adalah “buah” dari Jihad. Selama masih ada Jihad hukum Perbudakan masih berlaku !

Saya tidak tau, apakah pendapat seperti ini yg membuat Salafi semangat teriak JIHAD !

BTW: Budak wanita halal disetubuhi lho

4. Ust. Fandy AP. & Ust. Begawan SAR

Fandi AP

Dari Diskusi di Batam kemarin, saya senyum tersipu malu, al faqir mencoba menarik kesimpulan..

“bahwa istinbath al ahkam kelompok wahabi dan aswaja ternyata berbeda..wahabi tidak memakai qiyas, sementara aswaja memakai dalil qiyas seperti yang disepakati jumhur ulama”

Contohnya dalam masalah talafudz niat..sampai kiamat terjadi pun tidak akan pernah ada titik temu, selama istinbath al ahkamnya berbeda ataupun tidak ada yang mau menghargai maka “Persatuan” tidakakan pernah terjadi

Ust. Begawan SAR

FirOnDo sudah mengakui talaffudz niat itu masalah Khilafiah Madzhab.
Tapi Zaenal Abidin Justru memposisikan talaffudz niat sebagai bagian dari rukun sholat,tanpa memahami penjelasan Idrus Ramli Kalau talaffudz itu bukan bagian dari Syarat dan Rukun.
Kengeyelannya bisa di lihat dari dalil dia yang mengutip dari kitab karya Alghozali bahwa Niat itu tempatnya di hati,padahal kalau mau jujur,anak Tsanawiyah kelas 2 aja sudah faham niat itu QOSHDU SYAI’IN MUQTARONAN BIFI’LIH,WAMAHALUHAA FILQOLB.

5. Ust. Raden Wisanggeni

Catatan Sederhana Dari Diskusi Ilmiah Di Batam

Ada beberapa poin yang menunjukkan perkembangan menarik. Ternyata para ustadz wahabi dan salafi sudah mulai agak berobah pemikirannya dan sudah mulai sadar dan lambat laun akan mengikuti kebenaran ahlussunnah waljamaah (ASWAJA). Berikut ini catatan kecil yang bisa disimak dari hasil dialog ilmiah di Batam

Ust Zainal Abidin Lc mengaku dirinya adalah orang NU
Kesimpulannya : maka para wahabi salafi lokal tidak boleh lagi menghujat NU dan amalannya karena Ust Zainal Abidin Lc justru lebih bangga mengaku dirinya adalah orang NU dari pada mengaku dirinya wahabi/salafi

Ust zainal Abidin Lc mengaku dan mengagumi Kitab Mbah KH Faqih langitan
Kesimpulannya : maka para wahabi/salafi jangan lagi menghujat / menganggap sesat para Kyai karena Ust Zainal Abidin Lc sendiri mengagumi Kyai-kyai NU

Ust Zainal Abidin sendiri mengakui dan mengagumi Wali Songo,
Kesimpulannya : maka para wahabi/salafi tidak boleh lagi mengingkari atau bahkan mencela Wali Songo, karena Ust Zainal Abidin lc sendiri justru GR sebagai utusan wali Songo,

Ust Zainal Abidin Lc Sangat mengagumi Kitab Imam Abu Hamid Al-Ghozaliy
kesimpulannya : maka para wahabi/salafi dilarang untuk menghujat dan menganggap sesat Imam Ghozali, karena Ust Zainal Abidin sendiri sangat mengaguminya

Ust Firanda Andirja sudah tidak lagi mempermasalahkan khilafiah qunut
Kesimpulannya : maka para wahabi/salafi tidak boleh menganggap sesat orang ahlussunnah waljamaah yang melakukan qunut

Ust Zainal Abidin Lc dan Ust Firanda sudah mau memakai qoul ulama madzhab 4
Kesimpulannya ; maka para wahabi/salafi tidak perlu lagi alergi untuk bermadzhab (boleh ikut Madzhab Syafii/Madzhab Hanbali/Madzhab Malikiy/Madzhab Hanafiy), karena Ust Zainal Abidin dan Ust Firanda sudah mau mengakui kebenaran ulama madzhab 4 dan justru enjoy memakai pendapat mereka

Ust Firanda Andirja tidak berani mengkritik Imam Ibnu Taimiyyah yang membikin bid’ah dzikir di kitabnya yang mana hal itu tidak ada hadis dari Rasulullah SAW
Kesimpulannya : para wahabi/salafi tidak boleh lagi menghujat /menganggap sesat wirid-wirid para ulama/Kyai karena Ust Firanda tidak berani menghakimi Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah yang membuat bid’ah dzikir

Ust Zainal Abidin Lc dan Ust Firanda dalam dialognya tidak berani garang dengan mengatakan kafir ! sesat ! musyrik !
Kesimpulannya : para wahabi/salafi jangan lagi mengatakn kafir ! sesat ! pada sesama muslim karena Ust Zainal Abidin Lc dan Ust Firanda justru sudah melunak

Ust Firanda penampilannya klimis dan tidak berjenggot
Kesimpulannya : para wahabi/salafi jangan lagi terlalu fanatik jenggot dan menuduh sesat pada orang yang tak ber Jenggot karena hal itu sama saja menganggap sesat Ust Firanda yang juga tak berjenggot

6. Muz Vae Duakosongsebelas

Dalam acara Dialaog di batam ternyata Pak Idrus Romli hampir tak sanggup mengalahkan hujjah2nya Ustadz zaenal abidin..terlihat di setiap komentarnya Pak Idrus Romli hampir tak sanggup membaca teks ,baik dalam kitap maupun dalam laptop…lihat saja kepiawain Ustadz Zaenal Abidin dalam membawakan hujjah2nya untuk membid’ahkan tahlilan …. dengan percaya diri beliau menunjukkan kitab AL-KOMIK WALI SONGO….yang intinya wali songo mengtakan bid’ah…setelah saya cek memang benar bahwa wali songo mengatakan bid’ah …tapi untuk “WAYANG KULIT” bukan untuk “TAHLILAN”…dan saya rasa dalam hal ini (BACA KOMIK-pen)…..Pak Idrus Romli kalah dgn Beliau….SALUT BUAT USTADZ ZAENAL ABIDIN…silahkan disimak dalam video ini mulai menit ke 14:37….pas pada menit ke 14:39…al-ustad zaenal abidin menunjukkan kitab kesayangnnya yaitu al-komik wali songo….tafadhol yaa akhi.

7. Ust. Danang Kuncoro Wicaksono via Forum Diskusi Hadits

Kitab Al-Ba'its - Imam Abu Syamah

REVIEW SEJENAK TENTANG DISKUSI SALAFI-NU

Dalam diskusi yang diadakan beberapa waktu lalu antara Salafi dengan NU, Ust. Zainal Abidin membawakan sebuah kitab karangan salah seorang ulama populer dari kalangan Syafi’iyah bernama Imam Abu Syamah yang berjudul “Al-Ba’its” untuk membahas masalah bid’ah. Namun uniknya, ternyata kitab itu telah diketahui (dikuasai?) oleh Ust. Idrus Romli. Lalu Ust. Idrus mengutip salah satu perkataan Imam Abu Syamah dalam kitab tersebut yang menunjukkan adanya Bid’ah Hasanah beserta contohnya. Inilah perkataan tersebut:

Imam Abu Syamah (599-665H) mengatakan dalam kitabnya “Al-Ba’its ‘Ala Inkaril Bida’i Wal Hawadits” halaman 21:

“Maka, Bid’ah Hasanah disepakati kebolehannya, bahkan dianjurkan dan diharapkan pahala dari niat yang baik di dalamnya…”

“Contoh Bid’ah Hasanah: Di antara contoh bid’ah yang paling hasanah di zaman kita dari jenis ini adalah apa yang dilakukan di Irbil -semoga Allah memeliharanya- setiap tahun pada hari yang bertepatan dengan hari Maulid Nabi SAW berupa sedekah, perbuatan baik, menampakkan pakaian indah dan kebahagiaan…”

Semestinya pihak Salafi (dalam hal ini Ust. Zainal Abidin) harus mengakui hal ini, yaitu tentang adanya Bid’ah Hasanah dalam Islam beserta contohnya yang disebutkan dalam kitab tersebut, karena memang ia sendiri yang menggunakan kitab tersebut sebagai landasan untuk membantah argumentasi lawan sehingga ketika dibantah dengan kitab yang sama, konsekuensinya ia harus legowo menerimanya, suka ataupun tidak.

Sekian review dari saya. Semoga bermanfaat.

Download PDF: http://s203841464.onlinehome.us/waqfeya/books/24/05/bibh.rar

Bersambung…

Komentar
  1. yanto berkata:

    smoga alloh ta’ala memberi hidayah kpd generasisalaf,ust.idrus ramli dan para aswaja dan cepat beristighfar karena agama ini milik alloh bukan milik ulama,semua sudah ada syariatnya dan telah dijelaskan oleh rosulullohi sallallahualaihiwassalam ,jangan asal mengqiyaskan……..

    • MUSTHOFA berkata:

      Yang paling saya ingat ucapan ust.Idrus Ramli. “Sebaiknya kalau membaca kitab semuanya dibaca jangan hanya sepotobg-potong”. Memang benar ustadz wahabi tujuannya kan hanya memecah belah umat islam

      • Muhammad Yunus berkata:

        Sungguh, seandainya kita menyibukkan diri dengan mengamalkan semua sunnah yang ada, niscaya kita tidak akan berhasil mengamalkan seluruhnya dalam dua puluh empat jam… lantas, untuk apa membuat “ibadah model baru” yang hanya menambah beban hidup kita?

  2. qiyas berkata:

    Paling inget dng ucapan ust idrus ramli:
    “tidak ada qiyas dalam ibadah,pengertian itu tidak sepenuhnya benar”
    Wow..perkataan ulama siapakah yg dibilang tidak benar tsb?!!

  3. dimas seto prasetyo berkata:

    assalamu’alaikum
    Saya dimas seto……….Mhn kpd ustadz2 d’sini klo memang ada yg mrekam hasil debat d’batam fersi full tlong d’share d’sni ,sbab smua video yg bredar d’internet adl hasil editan dr pihak salafi utama’y dr hang fm dn sbgian besar orang awam tdk paham msalah ni ,sklipun lambat laun orang2 salafi wqhabi bsa d’sdarkn tp mungkin klo ada fersi full akan lbih mmpercepat proses itu…….terakhir mhn mf klo tdk ada mhn untuk acara2 dialog s’lanjut’y bsa d’rekam shingga kami2 bsa melihat dn sbg bahan tambahan buat dakwah kpd mrk,klo tdk d’usahakn d’adakn d’tmpat umum shingga bsa d’tonton orang banyak dn d’antra penonton ada yg merekam , teima ksh ustadz2 smua

  4. muklis berkata:

    Orang eropa mah udah pada kebulan kita masih aja berdebat masalah qunut

  5. biLL berkata:

    ayo maju terus uzt. Idrus & pak. hj Thobari berantas semua ajaran khawarij insya Allah kebenaran akan mengikuti anda2 semua

  6. yusuf berkata:

    semua ust idrus, ust firanda, ust zaenal dan kita semua mendapatkan hidayah-NYA

  7. fadlilsangaji berkata:

    hayo hati hati jaga hati jangan merasa sombong dengan merasa paling benar.. *inyong ngomong dhewek…

  8. cintasunah berkata:

    Dari kesimpulan argumentasi ust wahabi debat,Insyaallah ust firanda dan ust abidin tidak lama lagi akan masuk NU http://cintasunah.wordpress.com/2014/02/17/insyaallah-tidak-lama-lagi-ust-zainal-abidin-dan-ust-firanda-masuk-nu/

  9. budi berkata:

    Masalah bid’ah hasanah itu sdh dijelaskn maksudnya dalam makna bahasa yg mana secara bahasa bid’ah itu adalah sesuatu yg baru yg sebelumnya tidak pernah ada.maka jika bid’ah dibawa ke makna syar’I maka jelas setiap bid’ah adalah sesat.
    Bid’ah artinya sesat itu merupakan kesimpulan dari hadits kullu bid’atin … bukan terjemah.maka harusnya bisa dimengerti beda antara kesimpulan dan terjemah

  10. Baka berkata:

    semoga masing masing dan semuanya lebih semangat dalam beribadah kepada Allah SWT, tanpa merasa diri lebih benar dari yang lain dan semoga kita berbicara dan menyampaikan pendapat tanpa mengeluarkan kata kata bid’ah, sesat, neraka bahkan kafir, sedangkan nabi sendiri tidak begitu dalam berdakwah aamiin.

  11. sang risalah berkata:

    situs aswaja, pantesan fitnah semua

  12. Badar Ali berkata:

    Hahhaa.. ternyata penulis ini aja gak ngerti apa yang diucapkan ustads Zainal..udahlah….semua bid’ah itu sesat….gak ada baiknya…. bertaubatlah..

  13. saiful ikhwan berkata:

    ust. salafi pakai dalil yang jelas… aswaja jelasinya ngarang

  14. Taufiq berkata:

    Sedikit geli dengan pernyataan Ustad Firanda tidak memelihara jengot alias klimis… Pertanyaannya, kalo dia memang tidak tumbuh jenggot bagaimana???

    • Nayla berkata:

      Sama aja nanya, kalo naek haji wajib bagi yang mampu. Kalo tidak mampu gmana? Begitu juga kalo ust.firanda ngga numbuh jenggotnya gmana?

    • ManSolo berkata:

      Ustadz Firanda memang tidak tumbuh jenggot, bukan tidak mau memelihara jenggot.
      Ini catatan doa beliau :

      Abu Haamid Al-Gozzali rahimahullah berkata :
      وقال شريح القاضي : وَدِدْتُ أَنَّ لِي لَحْيَةً وَلَوْ بَعَشْرَةِ آلاَفٍ
      “Syuraih Al-Qoodhli berkata : “Aku berharap kalau aku memiliki jenggot, meskipun harus membayar 10 ribu dinar/dirham” (Ihyaa ‘Uluum ad-Diin 2/257)
      Al-Gozali juga berkata :
      قال أصحاب الأحنف بن قيس وددنا أن نشتري للأحنف لحية ولو بعشرين ألفا
      “Para sahabat Al-Ahnaf bin Qois berkata, “Kami berangan-angan untuk membelikan jenggot buat Al-Ahnaf meskipun harus membayar 20 ribu dinar/dirham”
      Kenapa bisa demikian??, Al-Gozali berkata :

      فإن اللحية زينة الرجال …وبها يتميز الرجال عن النساء
      “Sesungguhnya jenggot adalah perhiasan para lelaki…dengannya terbedakan antara para lelaki dan para wanita” (Ihyaa ‘Uluum ad-Diin 2/257)
      Sebaliknya betapa banyak ustadz dan kiyai yang dianugerahi jenggot namun enggan dan risih sehingga segera mencukurnya !!! Bahkan sebagian mereka ikut-ikutan mencibir mereka yang berjenggot…
      Bukankah Nabi kita berjenggot??
      Yang lebih lucu lagi jika ada orang yahudi dan nashrani mencibir orang Islam yang berjenggot…bahkan dikatakan seperti kambing ??!!, apakah mereka lupa bahwa Nabi Musa ‘alaihis salaam dan juga Nabi Isa –yang dianggap tuhan oleh mereka- juga berjenggot??

  15. Nayla berkata:

    Tolong dipahami, bid’ah yg dimaksud dalam konteks kullu bid’atin dholalah, jangan pahami tentang dunia, karena antum a’lamu biumuri dunyakum. Kalian lebih mengerti urusan duniamu. Tp bid’ah yg dimaksud adalah dalam syari’at.

  16. alamsyah berkata:

    Sebenarnya antum sudah melakukan kajian tentang apa itu bidah? Klo sudah ana minta tunjukkan satu saja haditsh yang shahih mengenai tahlilan dan maulud itu dirayakan oleh para sahabat, tabiin, tabiut tabiin..

  17. abu harits berkata:

    kami pesankan jika para Ustdz2 ini melakukan debat masalah agama, sbaiknya menata niat dulu, niatnya ingin mencari kebenaran atau mencari menangnya sendiri ?

  18. ima roliez berkata:

    Oalah masalah bid’ah tow ,,,,,,hadehh mbok yo ngalah ngpo to slah stunya tu ,,,,,,wong sudah jelas dalilnya kok ,,,,,saya bru ngenal sunnah ,,,,,klo anda gak faham sunnah ea udah ,,,,,yg saya tau dari tata bahasa ustadz salafi itu emang lebih ilmiyah ,,,,,,saya tu paling suka debat ,,,,tpi setelah saya analisis ,,,,sya tonton kajian2 salaf saya pelototin tu tv rodja dan semacamnya ,,,,saya bedakan menurut akal sehat ,,,saya cerna ,,,emang benr ,,,,,,saya gak memastikan ,,,,orang yg menghujat salafi wahabi itu sbnernya blum tau bener tentang apa yg di hujat ,,,,,saya sarankan anda klo mau tau kesalahan musuh anda ,,,anda harus tau dan faham tentang musuh anda ,,,,,,,gimana caranya ,,,???? Coba anda plototin tu tv yg anda ktakan wahabi ,,,selama 3 bulaan aja ,,,,,saya yakin anda setelah itu bisa faham apa yg di siarin itu ,,,,,,,

    • ima roliez berkata:

      O ♧ȋȋ̊γ̲̣̣̥ÿ̲̣̣̣̥γ̥ɑ̤̥̈̊α̣̣̥α̍̍̊α̇̇̇̊♧°. Sbnere sih kita mau tau apa penjelasan orng yg mengatakan bid’ah hasannah ,,,,,,dan nanti saya akan tanya dan bkin anda berfikir ada nggak bid’ah hasannah ,,,,,,sekali lagi saya masih sangat awam mengenal sunnah jd tolng jelasin sejelas2nya klau ada yg mengatakan bid’ah hasannah ,,,,,dan nanti saya kasih tau kenapa orang awam seperti saya menguatkan bid’ah dolalah ,,,,,,dan ini bukan berarti kita menuduh kelompok atau siapapun ,,,,,,,kta membahas tentang agama bukan kelompok ,,,,,hukum asal agama kita yaitu islam ,,,jdi yg kita bahas adalah hukum islam itu sendiri ,,,,bukan kelompok ,,,,,,jd jangan salah faham dengan orang yg menguatkan pendapt kulu bid’atin dolalah ,,,,

  19. Abu Muhammad berkata:

    Klw Catatan saya tentang debat dibatam:

    Saya melihat ust. Idrus Ramli memaksakan adanya bid’ah hasanah dan berhujjah dengan hadits-hadits yang tidak menunjukkan bolehnya bid’ah hasanah dan berhujjah dengan hadist yang bersifat sunnah takririyah (diamnya nabi atas suatu perbuatan/amal sahabat nabi sebagai pertanda setujunya nabi terhadap perbuatan/amal tersebut).
    Contohnya:
    1. Hadits tentang merintis kebaikan yang ada lafal
    مَنْ سَنَّ فِي الْإِسْلَامِ سُنَّةً حَسَنَةً فَلَهُ أَجْرُهَا وَأَجْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا بَعْدَهُ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْءٌ وَمَنْ سَنَّ فِي الْإِسْلَامِ سُنَّةً سَيِّئَةً كَانَ عَلَيْهِ وِزْرُهَا وَوِزْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا مِنْ بَعْدِهِ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أَوْزَارِهِمْ شَيْءٌ
    Artinya:
    ”Barangsiapa yang membuat contoh yang baik dalam Islam, maka ia mendapatkan pahalanya dan pahala orang yang mengamalkannya setelahnya, tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. Barangsiapa yang mencontohkan contoh jelek dalam Islam, maka ia mendapat dosanya dan dosa orang yang mengamalkannya setelahnya, tanpa mengurangi dosa-dosa mereka.
    lihat pembahasannya di http://almanhaj.or.id/content/3009/slash/0/jadilah-perintis-kebaikan/

    Padahal hadits tersebut tentang orang yang memulai untuk bershodaqoh sampai-sampai orang lain berbondong-bondong mengikutinya. Terus pertanyaannya dimana bid’ahnya?
    Shodaqoh kan sunnah

    2. Hadits tentang seorang imam yang selalu membaca surat Al-Ikhlash sebelum surat lain yang kemudian dilaporkan kepada Nabi dan nabi menyetujuinya.
    Dari hadits ini dapat terlihat bahwa para sahabat sangat menjaga kemurnian Islam dari bid’ah, sampai-sampai orang yang selalu membaca surat Al-Ikhlash dalam sholatnya di laporkan kepada nabi. Akan tetapi nabi ternyata merestui perbuatan tersebut. Dari sini dapat disimpulkan bahwa hal tersebut tidak mengapa karena sudah disetujui oleh nabi. Hal ini lah yang dinamakan dengan sunnah takririyah bukan bid’ah hasanah karena sudah disetujui oleh nabi.
    Pertanyaannya adalah apakah bid’ah-bid’ah yang ada sekarang sudah disetujui oleh nabi? Tentu tidak karena nabi telah bersabda
    مابقي شيء يقرب منْ الْجَنَّة ويباعد منْ النَّار إلا وقد بين لكم
    “Tidak tersisa suatu (amalan) pun yang dapat mendekatkan kepada surga dan menjauhkan dari neraka, kecuali sudah dijelaskan semuanya kepada kalian.” (HR. Thobroni dalam Al Mu’jamul Kabir 1647, dishohihkan oleh Syaikh Ali Hasan Al Halabi dalam Ilmu Ushulil Bida’ hal. 19)

    3. Hadits tentang makmum masbuk
    Ust Idrus Ramli menjadikan hadits ini sebagai dalil bolehnya berkreasi dalam ibadah karena dalam hadits ini shahabat memulai cara baru dalam melakukan makmum masbuq dan nabi merestui.
    Lagi-lagi hal ini adalah tentang sunnah takririyah (diamnya nabi atas suatu perbuatan/amal sahabat nabi sebagai pertanda setujunya nabi terhadap perbuatan/amal tersebut).
    Coba sekarang bikin cara baru bermakmum masbuq, siapa yang akan menyetujui? Yang ada malah dibilang sesat.

    Demikian

  20. uci suicide berkata:

    Mas boleh saya nanya…??
    Khutbah Jumat bahasa Indonesia itu bidah atau tidak..??
    Ceramah ditelivisi dan radio itu bidah atau tidak..??

  21. rio berkata:

    Trimakasih kpd setiap yg patut menerimanya. Sy kira memang sebaiknya yg beri komentar hanya mereka yg sudah siap saja, siap hati, siap ilmu; agar hanya manfaat/maslahat saja yg muncul bukan madhorot/mafsadat. Hati-hati juga, jangan sampai masuk dlm ancaman hadits ttg vonis tidak masuk jannah bagi yg dlm hatinya terdapat “kibr” (menolak kebenaran dan menganggap rendah orang lain)…

  22. jey berkata:

    Assalamu’alaikum semuanya..
    Mohon maaf jika komentar saya ada yg salah..
    Sudahkah kita renungkan untuk apa Nabi dan Rasul di utus…?
    Dan awal mula pelencengan syariat Allah telah terjadi pada jaman nabi Idris as…yaitu generasi ke 10 dari nabi Adam as.
    Sehingga Allah mengutus rasulnya yg pertama yaitu Nabi Nuh as yg generasi ke 11 dari Nabi Adam as…

    Adakah ada yg renungkan apa yg terjadi pada kaum Nabi Nuh as…? Padahal perilaku mereka muncul kembali pada jaman ini, dan siapakah yg bisik kembali muncul pada jaman sekarang ini…? Padahal pada saat Nabi Muhammad masih hidup, pola atau perilaku ibadah kaum yg ditentang oleh Nabi Nuh as sempat menghilang keberadaannya…
    Mohon maaf jika ada yg salah komentar saya ini…

  23. mayyah putune yai hasyim berkata:

    ceilee…. tahlilan di bid’ah bid’ahin….

    sama aja kayak ente ngebid’ahin baca dzikir, jama’ah sedekah do’a…….
    bid’ah enggaknya diliat dr tatacara dan apa yg dilakukan….
    bukan dari bentuk luarnya aje….

    lailahaillallah bid’ah nggak?
    baca syahadat bid’ah nggak?
    baca istighfar bid’ah nggak?
    baca tasbih bid’ah nggak?
    sdekah bid’ah nggak?

    itu semua dikemas dalam duduk bersama, baca bersama, makan bersama…. semangat berbagi, semangat menjaga kerukunan… semangat membaca dzikir….
    masih dibilang bid’ah???

    ceileee……

  24. sharesalafy berkata:

    Maaf setau ana ust Firanda dan Ust Zaenal bukan salafy, lebih tepatnya mereka adalah sururi
    Untuk mengetahui daftar ustadz salafy yang asli lebih lanjutnya buka link dibawah ini..
    http://www.audiokajian.com/ustadz-ahlus-sunnah/

  25. Abu Dzulqarnain berkata:

    sebaiknya antum-antum yang kurang ilmunya diam saja biarkan mereka berdebat, catat tanyakan pada ahlinya yg menjadi hujat mereka dan cari di mbah google kalau tak punya ataupun untuk mencari kebenaran hakiki karena nanatinya yg ditanya akan menjawab sesuai dg latar belakang mereka untuk yg memvonis ustad A sururi atau salafi mbok ya jangan memeprkeruh suasana

  26. andi berkata:

    SEMUA BID’AH SESAT = yang bilang gitu Nabi Muhammad SAW sendiri, bukan kata ustadz Firanda. Apa ustadz Idurs Ramli mau mbantah hadis Nabi juga????

Tinggalkan Balasan ke sharesalafy Batalkan balasan